Pulau Langkai berjarak 36 km dari kota Makassar, merupakan salah satu
dari tiga pulau terluar Makassar dan termasuk Kelurahan Barrang Caddi,
Kecamatan Ujung Tanah. Posisi pulau ini berada 5,5 km di selatan
Lanjukang, dan luas mencapai lebih dari 27 ha., dengan rataan terumbu
yang mengelilingi seluas 142 ha.
Sebuah dermaga perahu tendapat
di sebelah utara pulau ini. Belum tersedia transportasi rejuler untuk
menuju pulau ini, dapat menggunakan perahu carteran (sekoci) dengan
biaya sebesar Rp. 750.000.,- (pergi-pulang). Pulau ini cukup padat
penduduknya, dengan jumlah mencapai 430 jiwa (127 KK), berasal dari suku
Bugis (Maros, Pangkep) sebanyak 80%. dan 20% sisanya dibagi merata dari
suku Mandar, suku Makassar (Takalar, Makassar, Gowa). Mata pencaharian
utama penduduk Pulau Langkai adalah sebagai nelayan pancing 55%, nelayan
dengan menggupakan pukat/jaring 31%, dan sebagai pengrajin perahu 5%,
serta sebagian kecil sebagai pedagang/kelontong, guru dan Pegawai
Negeri.
Untuk mendukung kebutuhan listrik penduduk pulau ini,
tersedia instalasi listrik dengan 2 buah generator yang beroperasi
antara pukul 17.30 - 21.00 Wita. Fasilltas sanitasi dan kebersihan di
pulau ini agak terbatas, sedangkan fasilitas kesehatan, tersedla
puskesmas pembantu (pustu) dengan bangunan permanen terdiri atas 3
ruangan. Pustu ini dllayani oleh seorang mantri yang berasal dari deerah
itu juga, Secara periodik dokter Puskesmas Pattingalloang, Ujung Tanah
Makassar sebagai induk pustu ini mengunjungi pulau ini. Sarana
pendidikan berupa sekolah Dasar sudah permanen, sejumlah siswanya
berasal dari pulau-pulau sekitarnya. Fasilitas transportasi reguler ke
pulau ini belum tersedla.
Peralran Timur pulau ini merupakan alur
pelayaran kapal dari dan ke Dermaga Soekano-Hatta Makassar, dengan
kedalaman besar dari 30 m, dibeberapa tempat dijumpai kedalaman kurang
dari 10 m. Pada perairan barat, dengan jarak kurang darl 2 km dari
dataran terumbu, kita dapat menjumpai perubahan kedalaman yang drastis
mencapai lebih dari 200m. Ditempat ini banyak diminati oleh wisataman
pemancing untuk menjalankan aktifitasnya.
Kondisi terumbu karang
yang masih baik di sekitar pulau sangat terbatas, namun demikian, ikan
kerapu dan napoleon masih umum dijumpai di sekitar pulau ini. Kita juga
dapat menjumpai ikan Kaneke, udang mutiara, ikan cakalang, tinumbu,
bambangang, hiu, lamuru, cepa (kuwe), sunu, kerapu dan ikan terbang.
Pulau ini dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata bahari
alternatif untuk melihat kehidupan sehari-hari nelayan pancing, termasuk
cara pengrajin perahu membangun dan merawat perahunya.
SELAMAT BERKUNJUNG...
sumber:
bahasa.makassarkota.go.id
Selasa, 02 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)